Ambruk diriku terkulai lemah disamping
istriku yang masih dengan posisi menungging, ngilu kurasakan pada sendi
lututku, “ Makasih sayang…. Nikmat sayang…”, ucapku seketika dan mengecup
lembut bibir istriku, Ia tak memebalas ucapanku dan hanya tersenyum padaku.
Kulihat istriku membenamkan wajahnya pada bantal serta tubuhnya yang terlihat
menggigil menahan desakan birahi yang tertunda karena memang ia belum lagi mendapatkan
orgasmenya. Seketika kuminta Tito untuk segera melanjutkannya, “ ayoo Tooo….
Masukin kontolmu…, berikan kenikmatan pada mbak yayu…”, perintahku pada Tito.
“ Owhhh.. iyya mass…. Siapp…”, seketika Tito mulai menempatkan batang kontolnya
tepat pada lubang memek istriku.
Kulihat istriku menatapku dengan sendu, entah apa yang ia rasakan saat itu, “
ayoo sayang… raihlah kenikmatanmu, nikmatilah…. Aku ikhlas sayang… aku ikhlas,
lakukan apa saja yang kau inginkan demi kepuasan yang kau inginkan…, aku disini
menemanimu..”, kukatakan padanya lembut agar istriku tak lagi meragukan apa
yang kurasakan, kubelai lembut pipinya.
“ Oukhhh… akkhhh….. tahhannnn…”, Tiba –tiba tubuh istriku melengkung keatas dan
kedua tangannya mencoba bergerak kebelakang dan menahan laju pinggul Tito yang
menekan pada pinggulnya. “ Oukkhhh… mbaaakkk… aakhhh…”, desah Tito merasakan
hangatnya jepitan lubang memek istriku dikala kontolnya telah amblas masuk
menghujam sangat dalam memasuki memek istriku dan membuat tubuh istriku terlonjak
bangkit dari posisi dogy karena merasakan desakan ujung kepala kontol Tito yang
menohok lubang rahimnya pertanda kontol Tito sudah masuk dalam batasan
kedalaman lubang memek istriku walaupun masih ada sekitar 3cm kulihat masih
belum masuk dalam memek istriku.
“ Dalem bangetsss yahhh… oukhhh…., tahhannn…”, desah istriku menahan laju
pinggul Tito.
“ Nikmat sayang…. Nikmatt??”, tanyaku pada istriku dan dibalasnya dengan mimic
muka yang terpejam serta gigitan bibir bawahnya menahan nikmat.
“ Sshhhh… akkhhhh… ennak mbakkk…. Ennaakkk….”, Desahan Tito sesaat ia diam dan
membiarkan batang kontolnya terbungkus hangat dalam balutan daging lunak
didalam lubang memek istriku.
Satu menit kemudian Tito mulai menggerakkan pinggulnya maju dan mundur secara
perlahan penuh perasaan, hingga terlihat sekali bagaimana batang kontolnya
bergerak keluar dari lubang memek istriku dan ikut menarik keluar bibir memek
istriku karena besarnya diameter kontolnya, bukan hanya itu…, bibir memek
istriku juga ikut tertarik masuk ketika batang kontol Tito menghujam masuk
dalam memek istriku, “ Ouuffhhh… indah sekali..”, batinku.
gerakan Tito pada batang kontolnya yang keluar masuk pada lubang memek istriku,
disambut oleh goyangan pinggul istriku dengan putaran lembut. Tiap kali Tito
menghujamnkan batang kontolnya dalam-dalam hingga mentok, Tito membiarkan
kontolnya terendam selama kurang lebih 10 detik dalam kehangatan lubang memek
istriku, dan istriku menyambutnya dengan memutar pinggulnya, “ Ouukkkhhh..
iyyahhh mbakkk…. Putarrr mbakkk… ennakhhh… oufhhh…”, desah nikmat Tito
merasakan goyangan pinggul istriku yang melumat batang kontolnya. “ Oukkhhh…
iyyahh Tooo… akkhhh… teruusss… akkhhh.. iyyaaa….”, desah istriku turut
menikmati pergerakan itu.
Aku tidak tinggal diam mulai mencoba merangsang istriku dengan meraih
payudaranya dan meremasnya lembut. “ Oukkhhh… iyya ayahhh… akhh…”, istriku
menikmati remasan pada payudaranya. Kini kembali wajah istriku menghujam pada
bantal dan hanya pinggulnya yang ia mainkan dengan gerakan-gerakan memutar menyambut
setiap hujaman batang kontol Tito yang menghujam masuk dalam memeknya.
Detik terus bergerak menjadi menit, gerakan – gerakan mereka yang semula lembut
perlahan mulai terlihat cepat, bahkan istriku mulai terbawa oleh suasana
permainan Tito yang terus saja menggempur lubang memek istriku dengan batang
kontolnya, “ Oukkhhhh… Iyyahhhh… terrusss Tooo… akkhhh iayyahhhh….”, tak sadar
istriku kini mulai berani menyebut nama Tito dan bahkan mulai meminta
gempuran-gempuran yang lebih pada dirinya. Goyangan pinggul istriku mulai
semakin menggila seolah ingin mematahkan batang kontol Tito yang sedang
terhujam dalam memeknya.
“oukkhhh… iyyaahhh mbakkk… iyaahhhh…..”, desah Tito turut menyambut setiap
goyangan dari istriku.
Akupun mulai panas mencium bibir istriku, hingga hisapan-hisapan mulutnya mulai
ganas kurasakan, “ Woww… ganas juga istriku ini..”, batinku. Namun tak lama aku
turut dalam permainan mereka, karena Sesaat kulihat permainan mereka semakin
panas, perlahan aku mencoba meninggalkan mereka dan memeberikan kesempatan
mereka saling mengayuh menuju kepuasan mereka. “ lanjutkan sayang… kejar yang
kau inginkan, aku serahkan semua keputusan padamu, terserah apa maumu…”,
bisikku ditelinga istriku sesaat sebelum aku meninggalkan istriku dan kembali
duduk disofa tempat semula aku menyaksikan mereka.
Kulihat tindakan Tito kini juga semakin berani, kedua tangannya yang semula
hanya menyentuh dan menarik pinggul istriku ke belakang, kini mulai berani
mencoba menjamah kedua payudara istriku dengan sedikit menundukkan posisis
tubuhnya serta bertumpu pada kakinya yang sedikit menekuk lututnya, maka
praktis tubuhnya menimpa tubuh istriku dengan posisi telungkup diatas istriku,
dan hujaman batang kontolnya pada memek istriku semakin gencar dari arah atas
memalui belahan pantat istriku menghujam masuk dalam lubang memek istriku.
“OUKHHHHH… AAKKKKHHHH…. Iyyahhhh…”, jerit istriku menerima rangsangan dari
Tito, “ Akkhhh… terrusss… ayoo Tooo…. Saya mau kelluarrhh…. Akkhhh…”, nampaknya
istriku kini mulai merasakan orgasmenya mulai menapak naik seiring goyangan
pinggulnya semakin menggila menyambut setiap hujaman batang kontol Tito. Tampak
pula rona wajah istriku yang merah serta matanya terpejam menikmati setiap
desakan-desakan nafsu pada dirinya.
Aku yang melihat semua itu mulai kembali merasakan gairahku naik, namun tubuh
ini masih sangat terasa lelah kurasakan hingga aku hanya mampu menyaksikan
semua kegiatan mereka dengan penuh takjub.
“ Akkhhhh… Keluarrr…. Keluarrr…. Akkhhhh… SSShhhhh…..”, tiba-tiba istriku
menjerit nikmat serta tubuhnya terangkat keatas dan pinggulnya menekan
kebelakang menyambut hujaman batang kontol Tito pada lubang memeknya,
tangannyapun tak luput menarik pinggul Tito untuk lebih menekan pada pantatnya
agar batang kontol Tito lebih dalam menghujam dalam lubang memeknya, Creettt….
Crettt… Crettt…. Sepertinya istriku telah mencapai Orgasmenya. Tubuhnya Nampak
mengigil menahan gejolak birahinya yang sangat tinggi.
Sesaat Tito memberikan kesempatan pada istriku untuk menikmati orgasmenya, ia
mendiamkan batang kontolnya yang saat itu kulihat masih tertanam ketat dalam
jepitan lubang memek istriku. “ Oukhhh…. Iyahh mbakk… hangat mbak cairan mbak
di dalem…, bagaimana mbak, enak?”, bisik Tito ditelinga istriku dan memeluk
istriku dengan mesra,dan masih dalam posisi berdiri dengan lutut dibelakang
istriku. “ Oukhhh.. ennak… , Tahan dulu.., Ngilu..”, jawab istriku dan mencoba
menoleh kebelakang melihat Tito yang masih memeluknya mesra.
Tito yang memang berpengalaman tak tinggal diam, dengan sigap ia sambar bibir
istriku dan dipagutnya mesra serta tangannyapun mencoba meremas payudara
istriku untuk membangkitkan gairah istriku yang mulai mengendur.
“ Ssshhhh… akkhhh….”, usaha Tito akhirnya membuahkan hasil, kini pinggul
istriku mulai kembali bergoyang dan kecupan bibir mereka semakin bertambah
panas dengan saling menghisap lidah masing –masing serta saling membalas untuk
memberikan rangsangan.
“ Kamu belum keluar Too…”, Tanya istriku.
“ hampir mbak… “, jawab Tito.
Tiba-tiba istriku menarik pantatnya kedepan dan mendorong pinggul Tito
kebelakang hingga batang kontol Tito yang semula masih terjepit dalam lubang
memeknya kini sudah keluar dari jepitan memeknya, “ Oukkhh…”, desah istriku saat
merasakan gesekan pada dinding memeknya ketika batang kontol Tito bergerak
keluar dari Lubang memeknya.
Istriku merebahkan dirinya terlentang dan membentangkan kakinya lebar hingga
lubang memeknya yang kini semakin terlihat menganga. “ Ayooo masukin lagi…
gentian mbak dibawah ya..”, ucap istriku yang ternyata ingin merubah posisi
persetubuhan itu.
Tito sigap dan langsung memposisikan batang kontolnya tepat pada lubang memek
istriku dan kemudian, Blsss… Clbbb…. Perlahan batang kontol itu kembali
memasuki lubang memek istriku. “ Akkhhhh…. Ouffhhhh….”, desah istriku saat ia
rasakan desakan batang kontol Tito kembali memenuhi lubang memeknya, “ Pelannn
Tooo…. Ngiluu…”, ujarnya.
“ Oukkhhh…. Iyyahh mbakkk… Oukhh…”, desah Tito dan masih terus perlahan
menghujamkan batang kontolnya menembus memek istriku, Trusss… terusss… dan
AAKHHHHH….. , desah mereka hampir bersamaan saat tersasa oleh istriku batang
kontol itu telah memenuhi setiap relung dalam lubang memeknya.
Ternyata walaupun sudah penuh terasa oleh istriku, namun batang kontol Tito
belum sepenuhnya habis tenggelam dalam lubang memek istriku dan kulihat masih
menyisakan 3cm bagian pangkal kontolnya yang belum masuk.
Tito tak menunggu lebih lama, seketika saat ia rasa kontolnya sudah menembus
masuk dalam lubang memek istriku, ia mulai mengayunkan pinggulnya naik turun
dengan cepat, “ Oukkhhh… Iyahhh.. Akkhhh…”, desah mereka semakin terdengan
keras seiring gerakan –gerakan mereka yang semakin gencar.
Kulihat lubang memek istriku terlihat semakin becek, pertanda istriku juga
mulai meningkat birahinya, serta goyangan pinggulnya juga semakin gencar
menyambut setiap hujaman batang kontol Tito pada lubang memeknya.
Aku yakin sebentar lagi, baik Tito maupun istriku akan sama – sama meraih
orgasmenya. Perlahan aku hampiri mereka dan aku baringkan diriku disamping
istriku yang saat itu masih digenjot oleh Tito. Kulihat tatapan istriku tampak
menahan nikmat sambil menggigit bibirnya menahan gejolak birahinya, dan tak
luput pula kulihat tatapan Tito penuh tanda Tanya padaku, namun aku hanya
membalasnya dengan anggukkan kepala pertanda aku tak ingin mengganggu.
Kukecup bibir istriku mesra dan membelai lembut kening istriku, “ Ayooo
sayang…. Puaskan dirimu….”, kubisikkan ditelinganya.
“ Oukkhhh.. Iyahhh ayahhh… Oukkhhh… Ayyoo Toooo… mau keluuar lagiii….”, teriak
istriku.
“ Tahan mbakk… saya jugaa mauu keluarrr…..”, jawab Tito dengan hujaman-hujaman
batang kontolnya yang semakin gencar, dan seketika ia angkat kaki istriku dan
meletakkan kedua kaki istriku pada kedua pundaknya hingga kini Nampak pinggul
istriku menjadi terangkat keatas dan menambah dalam melesaknya batang
kontolnya.
“ Hekkkk… Akhhh… Hekkk…”, tampak istriku seperti tersedak menahan genjotan
batang kontol Tito pada memeknya, dan kulihat tangannya tampak memegang perut
bawahnya.
Sepertinya istriku merasakan desakan – desakan keras kepala kontol Tito yang
memaksa masuk menembus batas kedalaman lubang memeknya, yang artinya kepala
Kontol Tito sedang mendesak dan berusaha menembus lubang Rahim istriku.
Aduuhhh…. Akhhh……….. Aduhhh…. Akkhhhh….. Ayyahhh…. Akkhhh….., rintihan istriku
manakala dengan kuat Tito menghujamkan batang kontolnya pada lubang memek
istriku.
Aku tak mampu berbuat apa-apa dan hanya bisa melihatnya, malah aku semakin
bergairah menyaksikan hal itu.
“ Ouukkhhhh… Mbaakkkkk….. Aakkhhhh….. Tittooo mau kelluarrr mbakkk….., Dimana
mbakkk….”, suara Tito makin bergemuruh menahan gejolak birahinya.
Seketika istriku menatap tajam padaku, “ terserah kamu sayang… apapun
keputusanmu aku ikut….”, jawabku paham dengan arti pandangannya dan kukecup
lembut keningnya.
“ Oukkhhh… iyaahhh Tooo… iyyahhh.. mbak juga mau keluuarrr laghiii…. Akhhh…”,
desahan istriku juga semakin bergemuruh.
“ Mbakkk…Saya Keluarrr mbakkk… Dimanaaaaa..?”, Tito sudah tak mampu menahan
desakan spermanya yang akan membuncah keluar.
“ Lakukannn… Tooo..mbak terimaaa… buang di dalammm… pejuhmuu….”, jawab istriku
seketika.
JLEBBBBB….. CREBBBBB….. seketika Tito menghujamkan keras pinggulnya merapat
pada pinggul istriku, hingga terlihat sekali olehku batang kontol itu kini
telah benar-benar menghujam masuk seluruhnya dalam lubang memek istriku tanpa
tersisa sedikitpun, Nampak buah zakarnya menempel ketat pada bongkahan pantat
istriku.
AAkkkhhhh… mbakkkk..keluarrr mbakkk…. Keluarrr….., teriak Tito saat ia hujamkan
dalam-dalam batang kontolnya memasuki lubang memek istriku disertai tubuhnya
yang menegang kaku dan Crettt… Cretttt… Cretttt… spermanya tumpah seluruhnya
memenuhi setiap relung dalam kemaluan istriku.
Akkhhh…. Iyahhh……… Aaakkhhhh… Iyyahhh…. AAAkkkhhhh Iyyahhh……, desah- desah
istriku menikmati setiap pancutan sperma Tito yang ia rasakan sangat hangat
menyiram langsung dalam rahimnya.
Kulihat tangan istriku menekan kuat pantat Tito, dan pinggulnya berkedut
sesekali berbarengan dengan desahnya. Tak selang berapa lama istriku mulai
berguncang hebat, pinggulnya bergetar dan AAAkkhhhhhh…… keluarrrr…….
Ternyata ia tak kuasa menahan kehangatan pancutan-pancutan sperma Tito dalam
rahimnya hingga membuatnya mengalami Orgasmedan semakin menambah basah lubang
memeknya karena cairan orgasmenya yang bercampur dengan pejuh Tito.
Kulihat Tito masih telungkup menindih tubuh istriku yang saat itu juga masih
berusaha mengatur nafasnya, Tito mengecup lembut leher serta pipi istriku dan
sesekali berpagutan mesra seolah mereka lupa kalau aku masih berada di sisi
mereka.
“ Bagaimana sayang… nikmat?”, tanyaku menyadarkan mereka.
“ Hmmm…..”, hanya itu jawabnya dengan pipi yang merona.
“ syukurlah sayang…”, balasku.
“ Maaf mass… saya buang didalam..”, Tito tiba – tiba berucap dan merasa
bersalah.
“ Nggak apa-apa Tooo… itu keputusan mbak yayu, aku terima kok”, jawabku coba
menenangkan.
Sesaat Tito mulai menarik pinggulnya dan berusaha ingin mencabut batang
kontolnya yang masih tertanam habis dalam lubang memek istriku.
“ Stop Tooo… tahan dulu… akkhhh…..”, tangan istriku menahan gerakan pantat Tito
yang berusaha menarik batang kontolnya keluar dan kemudian istriku menurunkan
kakinya dari atas pundak Tito yang kemudia ia bentangkan lebar-lebar kakinya.
“ Kenapa mbakkk… sakitt..”, Tanya Tito bingung.
“ Ngiluu bangettt…. Tahan dulu, kayaknya kepala kontol kamu masuk terlalu
dalam, mbak ngerasa kepala kontol kamu menembus Rahim saya…”, jelas istriku.
Seketika Tito melihat ke arah selangkangannya yang masih menyatu ketat dengan
selangkangan istriku, “ Oukkhhh.. iyaahhh mabkk…, maaf yah mbak, sakit yahh…”,
kejutnya.
“ sakit sih awalnya, sekarang ngilu banget rasanya…”, jawab istriku.
Maka Tito mendiamkan sejenak batang kontolnya yang masih tertanam ketat pada
lubang memek istriku.
“ Wuiihhh… berarti tadi waktu Tito ngecrett langsung tumpah di dalam Rahim yah
sayang…”, tanyaku pada istriku.
“ Hmmm.. sepertinya sih begitu yang… abis panjang banget sih kontolnya..”,
jawab istriku dan melirik kea rah Tito hingga membuat kami semua tertawa
ringan.
“ Sakit dong Bu.. pas tadi nembus”, tanyaku penasaran.
“ sakit yah pastilah… tapi pas hanya waktu nembus aja, setelah itu hanya ngilu
banget rasanya..”, jawab istriku.
Posisi Tito kini sudah tak lagi menghimpit istriku, ia duduk tepat
ditengah-tengah selangkangan istriku dengan batang kontol yang masih setengah
tegang dan terjepit dilubang memek istriku.
Tak lama, setelah 10 menit kemudian, ketika batang kontol Tito mulai mengecil,
Tito mulai mencoba menarik keluar batang kontolnya dari jepitan memek istriku.
“ Tarik yah mbak…” , Minta persetujuan istriku.
“ Iyahhh.. Tarik Too…” jawab istriku.
Plop… suara terlepasnya batang kontol Tito dari lubang memek istriku dan
menyisakan lubang yang menganga lebar. “ aduuhhh… makin lebar deh yahh…”, ujar
istriku.
“ Biarin khan ada Tito dan Kondom”, jawabku enteng dan disambut jeweran istriku
pada telingaku.
“ Dasar suami yang aneh… istri kok di empanin ke orang lain… Huh dasarrr…. “,
ucap istriku.
“ tapi enak khan… “, candaku dan kukecup keningnya.
Tito meng-istirahatkan dirinya duduk di sofa kamarku dan ia biarkan batang
kontolnya tetap terbuka lebar, mungkin sudah tak ada lagi rasa malu seperti
yang awal ia rasakan, toh sekarang ia sudah benar-benar telah menggarap istriku
mungkin pikirnya.
“ mass…., mbakk… saya keluar dulu yahh… balik ke kamar”, tiba-tiba Tito pamit
setelah beberapa saat sempat istirahat sejenak. Ouukkk iyahhh Tooo…
silahkan..jawabku.
Kini aku tinggal berdua dengan istriku di dalam kamar, “ Bagaimana sayang… enak
khan..”, kembali kutanyakan padanya.
“ iya ayah.. “, hanya itu jawabnya singkat.
“ sayang…, tadi banyak tidak sperma Tito”,
“ sepertinya banyak yahh… ibu ngerasa ada tujuh kali Tito nyembur di dalam, dan
setiap semburannya kayaknya kental banget..”,
Istriku menerangkan.
“ tapi kok nggak keluar lagi yah sayang…, lihat tak satupun seperma Tito yang
keluar dari memekmu”, tanyaku.
“ sepertinya tetanam langsung yahh…., soalnya ibu seperti ngerasa agak kembung
diperut bagian bawah ini”, jawab istriku dengan menunjuk ke arah perut dibawah
pusarnya dimana itu adalah letak dari Rahim seorang wanita.
“ mungkin nanti akan keluar dengan sendirinya ”, ucap istriku lanjut.
“ apakah itu terasa nikmat buat Ibu…”, tanyaku.
“ jujur ayah… tapi ayah jangan marah yahh…”, ucap istriku dengan sedikit merasa
takut.
“ nggak akan sayang…, jawab saja..”, tegasku.
“ memang aku sangat menikmati sekali saat kontol Tito tadi masuk dan menembus
sampai rahimku, rasanya memang sakit, tapi tidak se-sakit yang pertama, dan
terasa sekali kehangatan semburan sperma Tito di dalam Rahimku…., rasanya
membuat aku benar-benar nikmat yahhh….”, jawab istriku dan tertunduk malu.
“ hmmm… ternyata mulai binal yahhh….”, godaku.
“ salah sendiri…..”, balas istriku tak mau disalahkan.
Kemudian kami saling rebah dan berpelukan mesra hingga tak terasa akhirnya kami
terdirur pulas membawa kenangan indah yang telah kami reguk bersama menuju hari
esok yang sepertinya akan merubah hari-hari kami.
tik... tik... tik.... samar - samar kudengar suara detik jam dinding kamarku,
perlahan namun sanggup membuatku terjaga. " Hoaaammm.... akhhh... ",
enak sekali rasanya ngulet di pagi hari. sejenak aku termenung dan teringat
kembali apa yang telah terjadi semalam. hmmm.... aku hanya mampu tersenyum
penuh arti, bahkan aku sendiri tak mampu menggambarkan apa dan bagaimana
perasaanku sesungguhnya.
setelah sekian lama aku terjaga, kemudian aku mencoba bangkit dari
pembaringanku dan segera menuju ke kamar mandi yang memang letaknya ada dalam
kamarku.
tak
membutuhkan waktu lama, karwna memang aku belum berniat untuk mandi, dan hanya
membasuh wajah serta membersihkan gigi saja, karena kalau libur aku biasa mandi
di siang hari.
" dimana istriku...? ", tanyaku dalam hati. seraya melangkahkan kaki
keluar dari kamarku untuk mencari keberadaan istriku.
terdengar
sayup - sayup seperti ada orang yang sedang berbincang - bincang, namun aku
belum tau siapa kiranya hanya mencoba menerka kemungkinan itu istriku dan
dengan tito sepertinya.
aku mencoba mendekati arah datangnya suara itu, perlahan dan berusaha agar
tidak menimbulkan bunyi, aku melangkah sedikit jinjit seperti maling.
semakin
kudekati suara itu hingga terdengar makin jelas, dan makin jelas, semula yang
aku dengar seperti suara orang berbincang, tapi kini kenapa terdengar seperti
suara desah kepedasan dan suara tamparan kulit bertemu kulit.
Semakin dekat, semakin jelas suara yang kudengar, " suara apa yahh...
", kata hatiku mencoba menerka apa yang kudengar.
"
iihh... Gila gede banget ya..., jadi serem", seketika kudengar suara
istriku,kudengar ketika diriku telah mencapai ambang pintu ke arah taman belakang
rumahku. Dan memang dibelakang rumahku terdapat sebuah teras dan taman kecil
serta dua buah kursi santai lengkap dengan mejanya. Dan dengan cara mengendap
-endap kulihat istriku dan tito sedang duduk santai disana, dan ternyata suara
yang kudengar berasal dari smartphone tito, dan sepertinya sedang memutar video
porno dengan suara yang cukup kencang.
"
punya tito kalah besar y mbak.... ", jawab tito menanggapi ucapan
istriku.
"
akh.. Kamu bisa aja, sudah cukup tidak perlu terlalu besar.. ", jawab
istriku.
"
maaf mbak kalau saya lancang dan saya hanya ingin tau, itupun kalau mbak yayu
tidak keberatan", ucap tito dengan menatap tajam kepada istriku.
"
apa yang kamu mau tanya...., tanya saja tidak apa - apa... ", jawab
istriku.
"
apa yang kamu mau tanya adalah, kenapa semua ini bisa terjadi..., apa benar itu
yang kamu mau tanyakan.. ", lanjut istriku.
"
eehh... Iya mbak.. ", jawab tito dengan sikap yang sedikit grogi.
Hmmm....
, dengan sedikit bergumam kemudian istriku mencoba menjawab pertanyaan tito,
"begini to... Sebenarnya kejadian yang semalam kita alami adalah buah dari
fantasy yang mas arya punya, yahh... Mas arya memang memiliki nafsu syahwat
yang sangat tinggi dan selalu saja hampir 4 kali dalam seminggu kita lakukan
persetubuhan...., dan dulu memang mbak masih dapat merasKan nikmat ketika kami
bersetubuh karena mbak belum memiliki anak, mungkin karena lubang Vagina mbak
masih sangat rapat serta otot liang vagina mbak masih sangat sensitif. Namun
semua kini telah berubah berbeda dengan mbak. Setelah melahiran mbak jadi
kurang bisa menikmati persetubuhan, karena mungkin daerah kewanitaan mbak
menjadi kendur setelah melahirkan. Namun walau bagaimanapun mbak berusaha
seolah - olah mbak menikmati dan merasakan puas atas pelayanan mas arya
diranjang. Tapi sepertinya percuma....., karena nyatanya mas arya tau kalau
mbak tidak pernah merasKan kenikmatan orgasme, dan mungkin juga mas arya merasa
jepitan lubang vagina mbak tidak seperti dulu. Makanya ketika mas arya memiliki
ide gila seperti apa yang telah kita lakukan mbak tidak dapat mencegahnya...
". Jelas istriku.
"
kenapa mbak tidak berusaha mencegahnya mbak...?? ", cecar tito pada
istriku.
"
apa emang kamu mau semua ini tidak terjadi... ", jawab istriku dengan
tatapan tajam kepada tito serta senyum sedikit nakal.
"
hmmmm... Nakal juga kau bu... ", batinku melihat sikap istriku itu.
"
yahhh... Tidak juga mbak.. ". Jawab tito dengan malu dan salah
tingkah.
"
mbak juga tidak bisa membohongi diri sendiri ndiri to..., walau kenyataannya
mbak bukanlah wanita pecinta sex, namun mbak juga rindu kenikmatan yang telah
lama hilang, namun hal yang paling besar kenapa mbak mau melakukan itu karena
mbak tidak mau melihat suami mbak mas arya menjadi sedih", jelas
istriku.
"
ehh... Iya mbak.. ", tito coba menanggapi sekenanya.
"
mbak juga tidak keberatan karena ternyata orang yang akan menyetubuhi mbak
ternyata orang yang sudah mbak kenal.... Yaitu kamu", ucap istriku dengan
sedikit tersipu malu.
Sesaat
kulihat mereka diam dan saling menatap penuh arti, " aduuhh... Kenapa aku
jadi berdebar - debar yahhh... ".
Lanjut...